Selasa, 03 Juni 2014

SBY harus pecat jenderal TNI/Polri pendukung salah satu capres

Mantan Kepala
Kepolisian RI Jenderal Da'i Bachtiar
mengusulkan agar Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono ( SBY ) memecat
jenderal TNI/Polri aktif yang
mendukung salah satu calon presiden
2014. Menurut Da'i, sudah kewajiban
presiden bertanggungjawab untuk
menerapkan ketentuan Undang-
Undang, salah satunya dalam
menjalankan demokrasi di Indonesia.

"Begini ya, kalau lah orang ditarik-tarik yang
paling tinggi ditarik TNI siapa? Panglima kan.
Kalau petinggi di Polri siapa? Kapolri. Kan
dua saja dipanggil presiden, heh kalau anak
buah tidak bisa diatur dicopot, selesai," kata
Da'i usai Silahturahmi Keluarga Besar
Purnawirawan Perwira TNI dan Polri dengan
Capres Jokowi di Balai Kartini, Jakarta,
Selasa (3/6).
Meski isu TNI dan Polri memihak salah satu
capres, tetapi Da'i yakin TNI/Polri bakal
bersikap netral. Netralitas itu, lanjut Da'i,
sudah ditunjukan saat dirinya menjadi Kapolri.
"Saya punya pengalaman pertama kali di
tahun 2004 sebagai Kapolri, dimana pemilu
presiden langsung, saat kita baru lepas dari
kondisi lama. Dan itu tidak saya rasakan,
justru saat itu kita bagaimana berusaha masa
lalu TNI/Polri itu tidak terbawa-bawa,"
paparnya.
Mantan Duta Besar Malaysia ini
menambahkan, dukungannya dan para
purnawirawan terhadap capres dan cawapres
Joko Widodo - Jusuf Kalla merupakan bentuk
penerapan demokrasi. Hal ini juga bisa
menjadi pelajaran bagi junior di TNI/Polri.
"Kita ingin tunjukkan pada adik-adik kita junior
kita, eh kalau sudah tidak bertugas nanti
seperti kami-kami ini, kami milih, ada di kubu
ini, ada di kubu ini. Inilah demokrasi yang
ingin kami tunjukkan kepada adik-adik,"
ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar